Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka
Model Pembelajaran Interaktif
Pilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran
Project Based Learning (PjBL)
Pembelajaran berbasis proyek yang mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan melalui tugas-tugas kompleks dan autentik.
Cocok untuk:
- • Proyek bioteknologi
- • Penelitian ekologi
- • Inovasi produk
Contoh Aktivitas:
- • Membuat model 3D
- • Presentasi hasil penelitian
- • Pameran karya siswa
Sintaks Project Based Learing
George Lucas Educational Foundation (2005) mendefinisikan pendekatan pembelajaran yang dinamis di mana siswa secara aktif mengeksplorasi masalah di dunia nyata, memberikan tantangan, dan memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. Sintaks PjBL (Kemdikbud, 2014), sebagai berikut.
- Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question). Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan disusun dengan mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.
- Menyusun perencanaan proyek (design project). Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan penting, dengan cara mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.
- Menyusun jadwal (create schedule). Aktivitas pada tahap ini antara lain: membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek, (2) menentukan waktu akhir penyelesaian proyek, (3) membawa siswa agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta siswa untuk membuat penjelasan (alasan) tentang cara pemilihan waktu.
- Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project). Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses pemantauan, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan kegiatan yang penting.
- Penilaian hasil (assess the outcome). Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
- Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience). Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
Problem Based Learning (PBL)
Pembelajaran yang dimulai dengan masalah nyata sebagai konteks untuk mempelajari konsep dan prinsip.
Cocok untuk:
- • Analisis isu lingkungan
- • Kasus sosial ekonomi
- • Pemecahan masalah sains
Contoh Aktivitas:
- • Studi kasus
- • Diskusi kelompok
- • Simulasi pemecahan masalah
Sintaks Problem Based Learing
Model PBL memusatkan pada pembelajaran yang bermakna dan berbasis masalah agar proses pembelajaran berjalan efektif dan tujuan pembelajaran tercapai. Tujuan dari Problem Based Learning (PBL) adalah untuk membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang beragam, pembelajar mandiri, keterampilan memecahkan masalah, kolaborasi dan motivasi instrinsik.
Phase (Tahap)
1. Orientasikan siswa pada permasalahan (Orient students to the problem).
2. Atur siswa untuk belajar (Organize students for study).
3. Bantu investigasi mandiri dan kelompok (Assist independent and group investigation).
4. Kembangkan dan presentasikan artefak dan pameran (Develop and present artifacts and exhibits).
5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah (Analyze and evaluate the problem-solving process).
Teacher Behavior (Prilaku Guru)
1. Guru mengulas tujuan pembelajaran, menjelaskan kebutuhan logistik penting, dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan menyusun tugas belajar yang berkaitan dengan masalah tersebut.
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melakukan eksperimen, dan mencari penjelasan serta solusi.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan materi yang sesuai seperti laporan, video, dan model, serta membantu mereka berbagi hasil kerja dengan siswa lain.
5. Guru membantu siswa untuk merefleksikan investigasi mereka dan proses yang mereka gunakan (Arends, 2012: 411).
Cooperative Learning
Sintaks Cooperative Learning
Phase (Tahap)
1. Klarifikasi tujuan dan tetapkan tujuan (clarify goals and establish set).
2. Sajikan informasi (present information).
3. Atur siswa ke dalam tim belajar (organize students into learning teams).
4. Bantu kerja sama tim dan pembelajaran (assist teamwork and study).
5. Uji materi (test on the materials).
6. Berikan penghargaan (provide recognition).
Teacher Behavior (Prilaku Guru)
1. Guru membahas tujuan pembelajaran dan menetapkan perangkat pembelajaran.
2. Guru menyajikan informasi kepada siswa, baik secara lisan maupun tertulis, atau daring.
3. Guru menjelaskan kepada siswa cara membentuk tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien.
4. Guru mendampingi tim belajar saat mereka mengerjakan tugas.
5. Guru menilai pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran atau kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
6. Guru menemukan cara untuk menghargai usaha dan pencapaian individu maupun kelompok (Arends, 2012: 377).
Inqury Learning
Sintaks Inqury Learning
Phase (Tahap)
- Tarik perhatian dan jelaskan proses inkuiri (Gain attention and explain the inquiry process).
- Sajikan masalah inkuiri atau kejadian yang tidak sesuai (Present the inquiry problem or discrepant event).
- Mintalah siswa merumuskan hipotesis untuk menjelaskan masalah atau kejadian tersebut (Have students formulate hypotheses to explain the problem or event).
- Dorong siswa untuk mengumpulkan data guna menguji hipotesis (Encourage students to collect data to test the hypothesis).
- Rumuskan penjelasan dan/atau Kesimpulan (Formulate explanations and/or conclusions).
- Refleksikan situasi masalah dan proses berpikir yang digunakan untuk mengkajinya (Reflect on the problem situation and the thinking processes used to inquire into it).
Teacher Behavior (Prilaku Guru)
- Guru mempersiapkan siswa untuk belajar dan menjelaskan proses pembelajaran.
- Guru menyajikan situasi masalah atau kejadian yang tidak sesuai kepada siswa.
- Guru mendorong siswa untuk bertanya tentang situasi masalah dan mengajukan hipotesis yang akan menjelaskan apa yang sedang terjadi.
- Guru bertanya kepada siswa bagaimana mereka dapat mengumpulkan data untuk menguji hipotesis mereka. Dalam beberapa kasus, eksperimen di kelas dapat dilakukan.
- Guru menutup pembelajaran dengan meminta siswa merumuskan kesimpulan dan generalisasi.
- Guru mengajak siswa untuk memikirkan proses berpikir mereka sendiri dan merefleksikan proses pembelajaran (Arends, 2012: 343).